![]() |
Warek III Universitas Hamzanwadi Dr. Muhamad Ali, M.Si |
Kegiatan tahunan ini menjadi agenda wajib bagi organisasi MPL sebagai upaya regenerasi anggota sekaligus memperkuat komitmen mahasiswa dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Tahun ini, panitia mengusung tema “Menumbuhkan Semangat Belajar, Kesederhanaan, dan Persaudaraan untuk Menjadi Insan yang Peduli terhadap Lingkungan.”
Ali mengapresiasi panitia dan seluruh peserta yang telah berkomitmen melanjutkan tradisi positif organisasi. Ia menilai, keberadaan UKM seperti MPL sangat penting dalam membentuk kesadaran mahasiswa terhadap isu lingkungan, yang kini menjadi tantangan global.
“Diksar bukan hanya kegiatan seremonial. Ini adalah wahana pembinaan mental, fisik, dan spiritual yang bisa menanamkan kedisiplinan, kebersamaan, serta kepedulian lingkungan. Mahasiswa harus mampu menjadi pionir perubahan, tidak hanya di kampus tetapi juga di masyarakat,” ujar Ali, Rabu (01/10/2025).
Lebih lanjut, ia juga menekankan pendidikan lingkungan tidak bisa hanya diajarkan di ruang kelas, tetapi perlu diwujudkan dalam praktik nyata. Menurutnya, mahasiswa yang aktif dalam kegiatan seperti Diksar MPL akan memiliki kepekaan sosial yang lebih tinggi serta kesadaran menjaga keberlanjutan alam.
“Ke depan, Universitas Hamzanwadi akan terus mendorong UKM dan organisasi kemahasiswaan lainnya untuk memperkuat program-program yang selaras dengan nilai kepedulian, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial. Karena dari organisasi inilah lahir generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman,” tambahnya.
Wakil Rektor III juga menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada pilar ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan ke-15 (Menjaga Ekosistem Darat).
“Mahasiswa harus menyadari bahwa persoalan lingkungan bukan hanya isu lokal, tetapi juga agenda global. Apa yang dilakukan MPL melalui kegiatan ini sejalan dengan misi SDGs untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan ekosistem. Dari langkah kecil di kampus, kita ikut memberi kontribusi pada agenda dunia,” ujarnya.
Ia menambahkan, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan.
“Perubahan iklim, pencemaran, dan kerusakan ekosistem adalah tantangan nyata. Karena itu, mahasiswa harus bisa menjadi motor penggerak dalam mengkampanyekan gaya hidup ramah lingkungan, penelitian berkelanjutan, dan aksi nyata di masyarakat. Itu bagian dari kontribusi kita terhadap SDGs,” tegasnya.