DUTARAKYAT.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur NTB menggelar workshop penyusunan buku induk Pendidikan Budaya Sasak dengan menghadirkan puluhan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari akdemisi, praktisi pendidikan, budayawan.


Tim penyusun dari berbagai kalanagan, di antaranya Dr Habibuddin, Hanapi, M.Si dari akademisi Universitas Hamzanwadi, Dr Zainal Abidin dari unsur pendidikan, Abdul Wahid, S.Ag dari unsur dinas, Lalu Suandi staf ahli bidang kebudayaan, dan Lalu Malik Hidayat, S.Pd dari unsur budaya.

Sekretaris Dinas Dikbud As'ad mengatakan, penyusunan buku ini untuk memenuhi kebutuhan sekolah dalam konteks pembelajaran pendidikan budaya Sasak. Ia berharap melalui workahop dengan dihadiri tokoh-tokoh itu memberikan kontribusi melengkapi penyusunan buku.

"Rencana pemberlakuan kurikukum pendidikan budaya Sasak ini akan dilaunching pada hari pendidikan nasional 2 Mei 2022 mendatang," kata As'ad saat membuka acara, Senin (25/10/2021) di Dikbud Lotim.

Sementara itu Kepala Bidang Kebudayaan Rusman menegaskan, proses penyusunan buku ini sudah berjalan sejak awal tahun lalu. Untuk workshop sekarang ini diharapkan semua tokoh yang hadir memberikan masukan guna meminimalisir kekeliruan.

Ia menilai penyusunan buku ini sudah bagus dan mengacu pada Undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang memuat pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah. Rencana peluncuran buku ini akhir bulan November mendatang.

"Untuk kurikulum, rencananya kita akan susun setelah buku ini rampung. Tim akan bekerja maksimal dengan harapan kita bisa luncurkan pada momen hari pendidikan nasional 2 Mei 2022, seperti yang telah disampikan pak Sekdis tadi," tegasnya lagi.

Sementara itu, Ketua Tim Penyusun Habibuddin menegaskan, penyusunan buku ini merupakan ikhtiar untuk menjaga warisan budaya  leluhur Sasak yang saat ini mulai tergerus dan kurang dipahami generasi muda. Oleh sebab itu pengenalan lewat dunia persekolahan satu cara yang efektif.

Ia berharap setelah pelaksanaan workshop ini, konten buku induk yang akan diturunkan dalam buku-buku pembelajaran di sekolah nanti akan lebih lengkap. "Untuk turunan buku induk ini akan dipecah sesuai kelas. Baik di SD maupun SMP," ulasnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, konten buku ini sebanyak 13 bab. 10 bab disesuaikan dengan mengacu pada 10 pokok-pokok pemikaran kebudayaan daerah (PPKD). 3 bab liannya merupakan konsep dan teori untuk masuk pada konten buku. 

"Sepuluh PPKD itu yakni manuskrip Sasak berupa babad, adat istiadat, tradisi lisan, bahasa, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, ritus, seni, permainan rakyat, olahraga tradisional," paparnya. 

Lebih baru Lebih lama